December 2014

Wednesday, 31 December 2014

malam tahun baru kota medan

Sungguh luar biasa antusiasi masyarakat untuk menyambut malam tahun baru 2015. khususnya kota MEDAN.

Hampir di seluruh wilayah kota MEDAN di padati oleh pengendara sepedemotor maupun roba 4.
kemacetan terjadi di setiap persimpangan di seluruh tempat.
dan kecelakaan pun ada terjadi.

Ayooo selamatkan nyawa anda, dari hal-hal yang tidak bisa mencelakakannya.
Lbih baik mencegah dari pada mengobati.
http://belajarhidups.blogspot.com/


Tuesday, 30 December 2014

Inspirasi hidup

Saya meyakini bahwa tujuan hidup setiap orang adalah untuk beradaptasi terhadap berbagai situasi kehidupan, berkembang, dan senantiasa berusaha menjadi yang terbaik.                                                                     

Monday, 29 December 2014

kota medan

Kota MEDAN 1 harian di guyur hujan deras.
semoga aktivitas masyarakat kota MEDAN berjalan dengan baik dan lancar terus. amin
‪#‎abdulrohim‬

tentang cinta

segala sesuatunya itu harus melalui proses,
karena dari setiap langkah, dan perjuangan dari sebuah proses kita akan tau bagaiman itu cerita.
'' Kasih sayang ''
#abdulrohim

Impian

Kata Para Motipator
Impian itu jangan cuma dipikirkan,
tapi dituliskan dan di umumkan ke khalayak ramai,,
impian 2015
Bismillah
* Dapat beli rumah
* Dapat beli mobil
* Dapat membangun perumahan buat masyarakat yang kurang mampu.
* Dapat menunaikan ibadah haji
* Dapat membantu orang yang susah di seluruh indonesia
dll
Tolong bantu mainkan.
semoga yang mengaminkannya, dilancarkan dan di mudahkan pula segala impiannya.?
Tuliskan dan wjudkan mpian teman2 di tahun 2015

https://twitter.com/AbdulRohimoke


curhatan hati

Dingin malam menempatkan sunyi...
Nyanyikan perihnya hati ini
Mengenang dirimu...
Dalam angan,yang pernah mewarnai hidup ku,
Kubiarkan smua terjadi ....
Kunikmati hayalan ini
Ku kian tenggelam dan terlena...
Kau...bawa diriku terbang tinggi,,,,
Indah dunia cinta
Hangat api asmara
Indah bisikan kata
Hangat pelukan dlm hayalan....
# Dunia Cinta~~

curhatan hati

bukannya sok atau sombong
gk ada yg bsa ku sombongkn
Asal kau tau aja yahh
Jangankn menatap wajahmu sambil senyum
Mau lewat depan rumah mu aja deg deg kn hati adk bang

Ketika di tolak



INI bukan soal benar salah. Ini juga bukan soal lurus atau bengkok. Ini juga bukan soal paham atau awam. Sejatinya ini soal seni menasihati tanpa harus menurunkan harga diri sang suami.

Sering kita dapati seorang istri yang mengeluhkan betapa sulit menasihati suami. Setiap perkataannya dilemparkan ke dinding, dibuang kedalam tong sampah atau disanggah sebelum habis dituturkan.

Bila masih berkeras untuk menasihati, tidak jarang kemarahan, hujatan, cacian, bahkan pukulan pun dapat di rasakan oleh pemberi nasihat.

Tentunya sulit menasihati jiwa keras seperti ini dan pada akhirnya banyak yang memilih diam serta membiarkan keburukan atau maksiat terus dilaksanakan oleh pasangannya. Berusaha untuk bertahan atau meminta perceraian karena sifat buruk pasangannya.

Namun ada kalanya kekerasan hati yang menolak nasihat boleh jadi karena hati yang mengeras itu merasakan nasihat itu selayak batu yang hendak di hantam oleh palu. Sakit dan menghancurkan.

Bagi mereka yang cerdas, alih-alih berusaha menasihati bak palu yang menghancurkan batu mereka memilih menjadikan nasihat selayak air yang mampu membawa batu kemana pun dia berada tanpa menyakitinya.

Nasihat yang mengalir selayak air memiliki sifat menyejukkan. Tidak menjatuhkan harga diri. Melihat sisi buruk sebagai sesuatu yang mampu diperbaiki, serta berikhtiar siang dan malam untuk melembutkan kembali hati-hati yang mengeras.

Pada nasihat yang mengalir selayak air, tidak pernah kentara terasa keinginan mengajari apalagi memaksa takluk.

Pada nasihat yang terasa sesejuk air, bahkan padang pasir yang panas membara akan menyerapnya cepat, konon lagi hati yang masih mengenal kebaikan walau tidak melakukannya akibat kemalasan dan kebodohan.

Pada nasihat yang merasuk seumpama air, tidak ada yang tertampak bodoh atau awam. Sebaliknya yang tersiar adalah cinta dan kasih sayang serta keinginan untuk saling memerhatikan dan saling belajar.

Maka wahai saudariku, yang suamimu memiliki hati keras selayak batu cadas, tiada cara lain bagimu mengubahnya kecuali menjadikan nasihatmu sebagai penawaran berupa air manis sejuk yang menyehatkan jiwa-jiwa yang sakit. Merasuk berlahan, mengubah tanpa terasa perih dan pedih.

Cerdaslah dalam menasihati, karena pada dasarnya kebaikan sulit merasuk dalam hati kecuali dipaksa masuk dengan cara-cara yang baik serta mengesankan jiwa. []


hujan deras di kota medan


Kota MEDAN 1 harian di guyur hujan deras.
semoga aktivitas masyarakat kota MEDAN berjalan dengan baik dan lancar terus. amin
#abdulrohim

Wednesday, 24 December 2014

tentang cinta

yang minat share
RAMBU-RAMBU #CINTA !!

Agar aman selama diperjalanan bersama pasangan,

jangan lupa bawa :

1. #SIM. = Surat Ijin Menikah.
2. #STNK. = Surat Tanda Naik Kepelaminan.
3. #BPKB. = Bukti Pernikahan Keinginan Berdua.
4. #KTP. = Kartu Tanda Pasutri.
5. #DUIT. = Do’a Usaha Iman Taqwa.
6. #ATM card. = Anda Tetap Mencintainya.

motivasi hidup



Di pagi hari duduk sambil di temani ma pacar kesayangan
'' Teh Manis Hangat ''
heheehee
jadilah jiwa yg pemberani



Kebaikan tidak pernah mengenal batas. Karena kebaikan bersifat jangka panjang.



Ketakutan akan kehilangan, memberi keberanian untuk terus mendapatkan.



hal terbaik yg bisa Anda lakukan untuk org lain bukanlah membagikan kekayaan Anda,tetapi membantu ia untuk memliki kekayaan sendiri.



pintar kalau tidka punya mental pasti terpendam. Mental ada tapi cara berpikir ceroboh, akan membahaya kan diri kita sendiir.
sooo.. kita harus pintar dan mempunyai mental yang tiada tiganya.
hehehehehe



Jangan pernah mendahulukan perkataan kita terhadap seseorng,
selagi kita belum mengetahui apa maksud dan tujuan setiap tindakan yang dia lakukan.

#Abdulrohim

motivasi hidup



Perjalana ini sungguh banyak rintangan, namun sungguh aku ikmati dan syukuri
#Abdulrohim

Saturday, 13 December 2014

curahan hati

apa yg salah dari perbedaan? bukankah perbedaan adalah bumbu ketika persamaan sudah tak lg menyenangkan? jadi, mengapa kau meninggalkan

panas-nya cuaca..
kalau mau berbisnis.cocoknya ne.. jualan es. mantap...wakwakwak


Ada-nya kemampuan tapi tidak ada prilaku dan tindakan
maka tidak akan bisa menghasilkan.
''Berani gagal''
‪#‎Abdulrohim‬

Saturday, 6 December 2014

                                                                          
dakwatuna.com - Dikisahkan dalam kitab At-Tawwabin karya Ibnu Qudamah tentang seorang putra khalifah yang meninggalkan kehidupan mewah di istana dan menjadi seorang kuli panggul.
Suatu hari ‘Abdullah bin Faraj Al-Abid memerlukan buruh harian untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Maka ia pun pergi ke pasar. Sesampainya di sana, ia menemukan sekumpulan buruh harian. Ternyata di barisan paling belakangnya ada seorang pemuda berjubah dan berpakaian dari bulu yang wajahnya pucat pasi. Ia tengah membawa keranjang besar.
“Kamu mau bekerja?” tanya ‘Abdullah bin Faraj kepadanya.
“Ya,” jawabnya.
“Berapa bayarannya?”
“Satu seperenam dirham.”
“Baiklah!”
“Tapi, ada syaratnya.”
“Apa syaratnya?” tanya ‘Abdullah bin Faraj.
“Jika waktu Zhuhur tiba dan muadzin telah mengumandangkan adzan, aku akan berhenti bekerja; kemudian bersuci dan menunaikan shalat secara berjamaah di masjid. Lalu kembali bekerja lagi. Demikian pula pada waktu shalat Ashar,” pintanya.
“Baiklah!”
‘Abdullah bin Faraj menyuruhnya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemuda itu pun mengikat tubuhnya lalu mulai bekerja dan sama sekali tidak mengajak ‘Abdullah bicara hingga muadzin mengumandangkan adzan Zhuhur.
“Hai, hamba Allah. Muadzin telah mengumandangkan adzan,” serunya.
“Silakan!” jawab ‘Abdullah.
Ia pergi dan menunaikan shalat. Setelah pulang, ia kembali bekerja dengan baik hingga waktu Ashar, ketika muadzin mengumandangkan adzan.
“Hai, hamba Allah. Muadzin telah mengumandangkan adzan,” serunya.
“Silakan!” jawab ‘Abdullah.
Ia pergi dan menunaikan shalat Ashar. Setelah pulang, ia kembali bekerja hingga sore. ‘Abdullah kemudian memberinya upah. Setelah itu, pemuda tersebut pulang.
Beberapa waktu berselang, ‘Abdullah bin Faraj membutuhkan lagi seorang buruh.
“Carilah buruh muda kemarin. Sungguh ia telah member teladan kepada kita ketika bekerja,” pinta istrinya.
‘Abdullah pergi ke pasar, namun tidak melihatnya. Ia menanyakan kepada orang-orang di pasar.
“Anda menanyakan pemuda yang pucat dan lemah yang tidak kami lihat selain hari Sabtu dan yang tidak duduk kecuali sendirian di bagian belakang?” jawab orang di pasar.
Maka ‘Abdullah pun pulang. Barulah pada hari Sabtu ia pergi ke pasar. Benar, ia pun menemukannya.
“Kamu mau bekerja?”
“Anda telah mengetahui upah dan syaratnya.”
“Ya, aku menyetujuinya.”
Ia bangkit dan bekerja dengan baik seperti sebelumnya. Ketika tiba saatnya memberi upah, ‘Abdullah menambahinya. Ternyata pemuda itu menolak menerima tambahannya. Namun, ‘Abdullah memaksanya untuk menerima. Kali ini pemuda itu merasa risih sehingga ia pergi meninggalkan ‘Abdullah. ‘Abdullah merasa tidak enak. Ia pun membuntuti dan membujuknya sampai akhirnya ia mau menerima, tetapi hanya upahnya saja.
Beberapa waktu kemudian, ‘Abdullah kembali hendak memerlukannya. Ia pergi ke pasar pada hari Sabtu namun ia tidak menemukannya.
“Ia sakit,” jawab seseorang.
“Ia hanya datang ke pasar setiap hari Sabtu untuk bekerja dengan upah satu seperenam dirham. Setiap hari ia menghabiskan seperenam dirham untuk makan. Dan kini ia telah jatuh sakit.
‘Abdullah menanyakan rumahnya untuk membesuk.
Dijumpainya seorang wanita tua.
“Apakah di sini tinggal seorang pemuda yang biasa bekerja sebagai buruh harian?” tanya ‘Abdullah kepada wanita tua yang ternyata pemilik rumah.
“Ia sakit sejak beberapa hari yang lalu.”
‘Abdullah masuk dan mendapatinya sakit dengan berbantalkan batu bata. Setelah mengucap salam kepadanya, ‘Abdullah bertanya, “Apakah kamu mempunyai suatu keperluan?”
“Ya, jika Anda mau memenuhinya,” jawabnya.
“Ya, aku mau memenuhinya.”
“Setelah aku mati nanti, juallah tali ini dan cucilah jubah dan kain dari bulu ini. Kemudian kafanilah aku dengannya. Setelah itu, bukalah saku ini karena di dalamnya ada sebuah cincin. Lalu pada saat Harun Ar-Rasyid lewat, berdirilah di tempat yang terlihat olehnya, bicaralah, dan perlihatkan cincin itu kepadanya. Jangan lakukan ini kecuali setelah aku dikuburkan.”
“Baiklah!” jawab ‘Abdullah.
Setelah ia meninggal, ‘Abdullah bermaksud melakukan apa yang dimintanya. Suatu hari, dengan duduk di sisi jalan, ia menanti lewatnya Harun Ar-Rasyid. Harun Ar-Rasyid melintas di hadapannya.
“Wahai Amirul Mukminin, ada titipan untukmu padaku!” seru ‘Abdullah seraya memperlihatkan cincin itu. Namun, Harun Ar-Rasyid menyuruh anak buahnya menangkap ‘Abdullah untuk dibawa ke istana.
Sesampainya di sana, Harun Ar-Rasyid memanggil ‘Abdullah dan menyuruh keluar semua orang yang ada di tempat itu.
“Siapa Anda?” tanya Harun Ar-Rasyid.
“’Abdullah bin Faraj.”
“Dari mana kamu mendapatkan cincin itu?”
‘Abdullah bin Faraj kemudian menuturkan kisah pemuda yang pernah ditemuinya. Tiba-tiba Harun Ar-Rasyid menangis hingga ‘Abdullah merasa iba. Setelah kembali tenang, ‘Abdullah memberanikan diri untuk bertanya.
“Wahai Amirul Mukminin, ada hubungan apa antara dia dengan Anda?”
“Ia anakku.”
“Bagaimana ia bisa seperti itu?”
“Ia lahir sebelum aku diangkat menjadi khalifah. Lalu tumbuh sebagai anak yang baik, yang belajar Al-Quran serta ilmu-ilmu lainnya. Namun, ketika aku telah diangkat menjadi khalifah, ia meninggalkanku dan tidak mau menikmati sedikit pun dari kenikmatan yang aku peroleh. Aku kemudian memberikan cincin ini –cincin yaqut yang harganya sangat mahal– kepada ibunya sambil mengatakan, ‘Berikan ini kepadanya (karena ia sangat patuh kepada ibunya), dan suruhlah ia selalu membawanya. Siapa tahu sewaktu-waktu ia membutuhkannya’. Lalu ibunya meninggal dan saya sama sekali tidak mengetahui kabar beritanya hingga Anda datang memberitahukannya kepadaku ini,” jelas Harun Ar-Rasyid.
“Jika malam telah tiba, tunjukkanlah aku kuburannya.”
Dan kala malam telah gelap, keduanya pergi tanpa pengawalan hingga tiba di kuburan putranya. Harun Ar-Rasyid duduk di dekatnya dan menangis. Ketika fajar menyingsing, mereka bangkit untuk pulang.
“Temanilah aku menziarahi kuburnya beberapa malam lagi,” pinta Harun Ar-Rasyid. Pada malam berikutnya, ‘Abdullah bin Faraj menemaninya. []

@AbdulRohimokeee

lagi sedih

Suasana saja silih berganti
terkadang panas terkadang sudah dingin.
apa dengan calon2 pengusaha naik turun sudah pasti di alami
salam sukses bro...?

#Abdulrohim

kekuatan

Ingat..
ketekunan mengalahkan kepintaran!

motivasi

Jangan berhenti untuk belajar.
karena secil dan sebesar apapun ilmu yang kita miliki sekarang tidak lepas dari yang namanya BELAJAR.
semangat teman-teman ku...??

#Abdulrohim

Tuesday, 2 December 2014

Engkaulah segalanya walapun setetes darah nyamuk telahku korbankan
hehehehee
#Abdulrohim

sikap baik

jangan pernah remehkan orang lain

kata jenuh

Rasa jenuh datang ketika kita itu sedang memikirkan sesuatu atau bosan dengan keadaan yang sedang kita alami

‪#‎Abdulrohim‬

Monday, 1 December 2014

kata-kata dahsyat



Hidup kamu bisa menjadi seperti super hero,
jika super hero itu adalah diri kita sendiri
#Abdulrohim

gokil habis

bersihkan lantai sapakai soklin anti karat
apa sajanya yg kamu gosipin ini bg paku bekarat ehhehehee
#Abdulrohim

motivasiku

tidak ada yang yang mesti kita takuti selagi kita yakin pada diri kita sendiiri. tetapi takut hanya kepada allah swt  

motivasi-ku

tidak ada yang yang mesti kita takuti selagi kita yakin pada diri kita sendiiri. tetapi taku hanya kepada allah swt