August 2013

Saturday, 31 August 2013

DAMPAK NEGATIF TIDUR DI PAGI HARI

Assalamualaikum Wr Wb Di zaman yang serba teknologi ini, manusia tidak dapat lepas dari yang namanya GADGET, baik itu Laptop, Tablet, Smartphone atau yang lainnya. terutama orang - orang yang dalam pekerjaannya tidak dapat lepas dari itu semua. Kadangkala mereka bisa seharian dengan GADGET mereka, Pagi, siang, malam, tak lepas dari Gadget, hingga akhirnya waktu tidur juga berkurang. kadnga ada yang baru tidur saat adzan subuh menggema atau setrelah sholat subuh. sebenarnya tidur setelah Adzan Subuh atau di pagi hari itu membawa dampak negatif terhadap Tubuh, dan di BENCI oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa Dampak Negatifnya : 1. Masalah metabolisme Jika Saudara tidur terlalu lama, tubuh tidak akan berfungsi sesuai ritmenya. Anda akan merasa lapar dalam jangka waktu lama dan hal ini mempengaruhi kecepatan metabolisme. Hal ini akan membuat bobot tubuh meningkat. 2. Lesu Tidur berlebihan akan membuat Saudara merasa lesu karena metabolisme Saudara masih bekerja dalam ‘set’ malam hari. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai sistem dan tidak dapat berfungsi normal. Jika Saudara benar-benar ingin tidur sedikit lebih lama, usahakan jangan lebih dari tiga puluh menit. 3. Kehilangan waktu produktif Para ahli menganggap pagi hari adalah waktu paling produktif karena pikiran Saudara masih segar. Jika Anda tidur terlalu lama maka akan akhirnya kehilangan banyak waktu produktif dalam sehari. Sehingga, Anda harus menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam dengan terburu-buru. 4. Disorientasi Tidur terlalu lama membuat Saudara sulit berkonsentrasi dalam waktu lama. Kecuali, setelah bangun tidur Anda langsung berolahraga. Lalu, karena metabolisme tidak bisa berhenti otak akan membuat Saudara merasa lapar. 5. Sakit kepala Cairan serebrospinal bergerak ke otak ketika Saudara tidur terlalu lama. Kondisi ini, jika berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala parah dan bahkan menyebabkan kebutaan. Jadi, pikirkan lagi jika Saudara ingin tidur lebih lama. Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang sholih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah) BAHAYA TIDUR PAGI * [Pertama] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah. [Kedua] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci. [Ketiga] Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya. [Keempat] Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya. Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula. [Kelima] Menghambat datangnya rizki. Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378) [Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222) tetapi dari pernyataan diatas ternyata ada juga waktu - waktu yang baik untuk tidur, bahkan sangat dianjurkan. Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu : [1] tidur ketika sangat butuh, [2] tidur di awal malam –ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-, [3] tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore-. Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu ‘Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman. nah,, bagaimana kawan,?? apakah masih mau tidur di pagi hari lagi?? yuk, kita sama - sama mulai membenahi perilaku kita dari hal - hal yang biasa kita lakuan. semoga bermanfaat . . . Artikel rumaysho.com/belajar-islam/amalan/514-kebiasaan-tidur-pagi-ternyata-berbahaya.html

Saat Jilbab hanya Akting

Bagi sebagian orang, jilbab adalah simbol kehormatan dan kesucian. Ia menjadi simbol ketundukan seorang hamba kepada Sang Pencipta yang memerintahkannya untuk berjilbab. Jilbab menjadi perisai dirinya dari godaan untuk berbuat sesuatu yang bisa mencederai kehormatan dan kesuciannya. Karena itulah, jilbab tak hanya sekedar busana penutup bagian badan yang tak boleh diekspos untuk publik. Namun bagi sebagian orang, jilbab tak lebih dari sekedar akting. Saat sinetron dan film sedang naik daun dengan tema keagamaan, para produser paling sekuler sekalipun ikut latah memproduksi sinetron atau film yang menampilkan perempuan-perempuan berjilbab. Perempuan-perempuan itu merupakan artis yang sedang berakting dengan jilbab. Di luar sinetron dan film, mereka tak lebih dari sekedar artis yang dengan entengnya berpenampilan seksi yang mengumbar aurat. Sinetron dan film adalah media yang menampilkan dunia rekaan dengan sedemikian rupa sehingga karya rekaan itu seolah-olah nyata. Semakin bagus karya film atau sinetron, semakin mampu ia memaksa para penonton untuk menganggapnya sebagai dunia nyata. Karena itulah, banyak para penonton yang kemudian menganggap apa yang dilakukan para artis berjilbab itu merupakan manifestasi dari realitas hidupnya sendiri. Para penonton yang terbius dengan akting para artis itu kelak hanya akan kecewa. Idolanya itu ternyata hanya sekedar menipu mereka. Bagi para artis itu, jilbab tak lebih dari sekedar tuntutan skenario. Salah satu sinetron yang kini tayang di SCTV, Istiqomah, bisa dijadikan contoh. Pemeran tokoh Istiqomah yang sopan berjilbab itu adalah artis pendatang baru bernama Rina Diana. Ternyata oh ternyata. Rina juga tampil seksi dengan busana minim di kesempatan lain. Sungguh hal itu tidak sejalan dengan nama istiqomah yang ia perankan. Dalam bahasa Arab, istiqomah bisa berarti konsisten. Memang tak semua artis berjilbab hanya mengenakan jilbabnya saat di sinetron atau film. Ada juga yang betul-betul berjilbab dalam kesehariannya, seperti Okky Setiana Dewi dan Zaskia Mecca. Namun mungkin bagi para produser, artis yang betul-betul berjilbab itu tak masuk dalam hitungan mereka. Yang lebih murah dan menguntungkan, adalah mencari artis lain yang terkenal atau pendatang baru lantas disuruh mengenakan jilbab. Para produser, sutradara, dan artis tersebut sebenarnya sedang melecehkan nilai-nilai mulia yang terkandung dalam jilbab. Mereka mengacak-acak nilai jilbab sehingga tak lebih dari sekedar fashion yang sedang memiliki nilai jual tinggi dalam dunia sinetron dan film. Yah, dunia memang panggung sandiwara. Begitu kata Nicky Astria dalam lagunya.Bagi sebagian orang, jilbab adalah simbol kehormatan dan kesucian. Ia menjadi simbol ketundukan seorang hamba kepada Sang Pencipta yang memerintahkannya untuk berjilbab. Jilbab menjadi perisai dirinya dari godaan untuk berbuat sesuatu yang bisa mencederai kehormatan dan kesuciannya. Karena itulah, jilbab tak hanya sekedar busana penutup bagian badan yang tak boleh diekspos untuk publik. Namun bagi sebagian orang, jilbab tak lebih dari sekedar akting. Saat sinetron dan film sedang naik daun dengan tema keagamaan, para produser paling sekuler sekalipun ikut latah memproduksi sinetron atau film yang menampilkan perempuan-perempuan berjilbab. Perempuan-perempuan itu merupakan artis yang sedang berakting dengan jilbab. Di luar sinetron dan film, mereka tak lebih dari sekedar artis yang dengan entengnya berpenampilan seksi yang mengumbar aurat. Sinetron dan film adalah media yang menampilkan dunia rekaan dengan sedemikian rupa sehingga karya rekaan itu seolah-olah nyata. Semakin bagus karya film atau sinetron, semakin mampu ia memaksa para penonton untuk menganggapnya sebagai dunia nyata. Karena itulah, banyak para penonton yang kemudian menganggap apa yang dilakukan para artis berjilbab itu merupakan manifestasi dari realitas hidupnya sendiri. Para penonton yang terbius dengan akting para artis itu kelak hanya akan kecewa. Idolanya itu ternyata hanya sekedar menipu mereka. Bagi para artis itu, jilbab tak lebih dari sekedar tuntutan skenario. Salah satu sinetron yang kini tayang di SCTV, Istiqomah, bisa dijadikan contoh. Pemeran tokoh Istiqomah yang sopan berjilbab itu adalah artis pendatang baru bernama Rina Diana. Ternyata oh ternyata. Rina juga tampil seksi dengan busana minim di kesempatan lain. Sungguh hal itu tidak sejalan dengan nama istiqomah yang ia perankan. Dalam bahasa Arab, istiqomah bisa berarti konsisten. Memang tak semua artis berjilbab hanya mengenakan jilbabnya saat di sinetron atau film. Ada juga yang betul-betul berjilbab dalam kesehariannya, seperti Okky Setiana Dewi dan Zaskia Mecca. Namun mungkin bagi para produser, artis yang betul-betul berjilbab itu tak masuk dalam hitungan mereka. Yang lebih murah dan menguntungkan, adalah mencari artis lain yang terkenal atau pendatang baru lantas disuruh mengenakan jilbab. Para produser, sutradara, dan artis tersebut sebenarnya sedang melecehkan nilai-nilai mulia yang terkandung dalam jilbab. Mereka mengacak-acak nilai jilbab sehingga tak lebih dari sekedar fashion yang sedang memiliki nilai jual tinggi dalam dunia sinetron dan film. Yah, dunia memang panggung sandiwara. Begitu kata Nicky Astria dalam lagunya.

Friday, 30 August 2013

Dia…

Dia bisa begitu menyebalkan,
bisa juga begitu menyenangkan.
Dia bisa begitu pelupa,
bisa juga begitu peduli pada hal-hal kecil yang tak diingat semestinya.
Dia bisa begitu cuek,
bisa juga begitu perhatian tanpa perlu diminta.
Dia bisa begitu membuat kepala saya pecah,
bisa juga membuat saya mencari bahunya untuk menyandarkan kepala melepas keluh kesah.
Dia bisa begitu membuat saya ingin pergi dan meninggalkan,
bisa juga membuat saya mencari untuk memeluknya berlama-lama.
Dia terkadang mendengkur memekakkan telinga,
tapi begitu sepi saya merindukan suaranya.
Dia sahabat paling baik yang paling saya percaya dan saya cari,
juga musuh yang paling sering saya jauhi.
Dia segala yang menyebalkan sepuluh kali lipat dari kata menyebalkan itu sendiri,
Dia juga segala yang membahagiakan dan selalu menjadi tempat saya kembali.
Dia begitu nyaman seperti rumah,
seperti bicara dengan orang asing yang begitu ramah,
seperti pasangan dari sesuatu yang sebelumnya hilang.
Dia pasangan jiwa,
yang dirancang Tuhan sedemikian rupa untuk menyeimbangkan hidup saya.
Suami, sekaligus nantinya Ayah yang dibanggakan keturunannya, juga imam yang menuntun langkah saya ke surga dengan ridho-nya.
Dia paket lengkap dari Tuhan, untuk menua bersama, tumbuh…dan saling melengkapi selamanya.
1 orang yg menemanimu 
dlm kesusahan jauh 
LEBIH BERHARGA dibanding 
1000 orang yg menemanimu 
hanya dlm kesenangan